dev mode

Daily News 11 February 2025

February 11, 2025 No. 171

BREN

Barito Renewables Energy Tbk.

Anak Usaha emiten milik Prajogo Pangestu Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), Star Energy Geothermal, telah menyelesaikan pembangunan Salak Binary, yang menambah hantaran kapasitas pembangkit listrik panas bumi BREN sebesar 15.5 MW (gross capacity). Sehingga total kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi milik Star Energy Geothermal menjadi 901.5 MW, salah satu yang terbesar di dunia.

Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia karena posisi Indonesia di cicin api pasifik.

Direktur Utama Barito Renewables, Hendra Tan menyampaikan, “Kami telah menyelesaikan commissioning test dari Proyek Salak Binary. Dalam tes dengan rentang waktu 72 jam, Salak Binary berhasil menghasilkan 15.5 MW listrik, lebih tinggi dari ekspektasi awal kami. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh para pemangku kepentingan dan seluruh tim yang mendukung selesainya proyek ini.”

https://emitennews.com/news/emiten-prajogo-bren-ungkap-tambah-kapasitas-panas-bumi-salak-155-mw

FREN

Smartfren Telecom Tbk.

Smartfren Telecom Tbk. (FREN) mengakhiri 2024 dengan tabulasi rugi Rp1,29 triliun. Drop 1.190 persen dari episode sama akhir 2023 dengan nilai boncos Rp108,92 miliar. Menyusul hasil itu, rugi dasar per saham minus Rp3,01 dari sebelumnya Rp0,32. 

Pendapatan usaha Rp11,41 triliun, melorot dari edisi sama 2023 senilai Rp11,65 triliun. Jumlah beban usaha Rp11,72 triliun, susut 5,49 persen dari periode sama 2023 sebesar Rp11,11 triliun. Penyusutan dan amortisasi Rp4,88 triliun, bengkak dari fase sama tahun sebelumnya Rp4,6 triliun.

Operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi Rp4,3 triliun, bengkak dari Rp3,92 triliun. Penjualan dan pemasaran Rp1,6 triliun, bengkak dari Rp1,48 triliun. Beban karyawan Rp718,36 miliar, berkurang dari Rp881,87 miliar. Beban umum dan administrasi Rp224,87 miliar, bertambah dari Rp222,87 miliar. 

Rugi usaha Rp309,34 miliar, longsor 156,89 persen dari edisi sama 2023 surplus Rp543,7 miliar. Keuntungan dari utang obligasi atau liabilitas derivatif Rp116,09 miliar, susut dari Rp750,29 miliar. Keuntungan dari investasi dalam salam Rp88,43 miliar, melesat 118,9 persen dari tekor Rp467,83 miliar. 

https://emitennews.com/news/bengkak-1190-persen-fren-2024-boncos-rp129-triliun

MDKA

Merdeka Copper Gold Tbk.

Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) akan menerbitkan obligasi sebesar Rp2,8 triliun yang merupakan bagian dari penawaran Obligasi berkelanjutan V dengan target dana sebesar Rp15 triliun.

Dalam prospektus ringkasnya Jumat (7/2) Manajemen MDKA menjelaskan Obligasi Berkelanjutan V Merdeka Copper Gold Tahap II Tahun 2025 ini diterbitkan tanpa warkat dengan nilai 100 persen dalam dua seri.

Seri A sebesar Rp856 miliar miliar dengan tingkat bunga 7,25% berjangka waktu 367 hari sejak tanggal emisi dan seri B sebesar Rp1,94 triliun dengan bunga sebesar 8,75% dan berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.

https://emitennews.com/news/merdeka-copper-gold-mdka-siap-tawarkan-obligasi-senilai-rp28t

WIKA

Wijaya Karya (Persero) Tbk

Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melorot peringkat Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menjadi idCCC dengan CreditWatch berimplikasi negatif. Saat bersamaan, Pefindo juga menurunkan peringkat Obligasi Berkelanjutan I, II, dan III menjadi idCCC, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I, II, dan III menjadi idCCC(sy). 

Tindakan tersebut diambil menyusul perseroan tidak berhasil memperoleh persetujuan dari pemegang Obligasi Berkelanjutan II Tahap II/2022 Seri A sebesar Rp593,9 miliar, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II/202 Seri A sebesar Rp412,9 miliar. Di mana, surat utang itu, akan jatuh tempo pada 18 Februari 2025. 

https://emitennews.com/news/lorot-peringkat-wika-jadi-idccc-ini-alasan-pefindo